Labels

Senin, 18 Juli 2011

Nunggu Ditembak atau Nembak Duluan? Simak Apa Kata Mereka...

Umumnya, untuk memulai hubungan cinta, salah satu dari calon pasangan harus menyatakan perasaannya kepada calon pasangan lainnya. Ini tentu enggak termasuk pasangan yang jadian karena dijodohin atau dipaksa jadian. Selama ini, pihak cowoklah yang menyatakan cinta lebih dulu. Lalu, pihak cewek memberi reaksi atas pernyataan cinta tersebut. Mau nerima, atau sebaliknya.

Namun, zaman sekarang, kelaziman itu sudah bukan sesuatu yang sakral lagi. Kini, menyatakan cinta yang oleh anak muda sekarang diistilahkan dengan “nembak”, bukan monopoli cowok lagi. Sudah banyak cewek yang mengambil inisiatif itu. Dengan “gagah berani” menghadapi segala risikonya, para cewek itu nembak duluan cowok yang membuat hatinya bergetar….
Meskipun begitu, pro-kontra tetap merebak. Menarik kamu simak beberapa pendapat di berikut ini.

Rien, 14 tahun
Buat aku, normal aja kalo cewek duluan nembak cowok. Selain alasan emansipasi, juga soal bagimana menghindari perasaan berlama-lama gelisah enggak keruan juntrungannya. Begitu kamu naksir cowok, dan cowok itu enggak menunjukkan tanda-tanda bakal nembak kamu dalam waktu dekat, tembak aja duluan! Soalnya, dapat jadi cowok itu sebetulnya naksir kamu, tetapi malu ngomonginnya. Atau, doi terlalu sibuk dengan kegiatannya. Dari pada keduluan digebet cewek lain, dan patah hati sendirian, enggak ada salahnya kamu nembak duluan.

Memang, biasanya cowok bakal nganggap kamu cewek gampangan begitu kamu nembak duluan. Setidaknya, mereka merasa di atas angin dan merasa berhak meminta apa saja darimu, bahkan kehormatanmu sebagai bukti cinta. Jika itu terjadi, tunjukkan pada dia bahwa kamu bukan tipe cewek macam itu. Kalau tetap maksa, itu tandanya dia bukan cowok yang oke buatmu. Putusin dia detik itu juga! Maka, dia akan balik blingsatan. Yakin!
Nisa, 16 tahun
Menurut aku, sih, sebaiknya cewek jangan terlalu agresif. Tenang-tenang saja. Tunggu dan yakinlah suatu saat pasti ada someone yang bakal nembak kamu.
Memang, sih, cewek nembak duluan sudah dianggap biasa sekarang. Tapi, aku sama sekali enggak pengen melakukannya. Kalau naksir cowok dan doi enggak kunjung nembak, mendingan melakukan PDKT. Gini, nih, pertama cari dulu nomor HP-nya dan jadi secret admirer. Tapi, jangan terlalu sering neror, entar doi malah jadi il- feel. Giring doi ke obrolan yang menarik, tapi jangan maksa kalau doi terasa enggak begitu minat. Terus, begitu doi pengin tahu, langsung saja kasih nama asli dan kelas atau sekolahmu. Biztuw, kembali bawa obrolan ke topik yang diminatinya.
Setelah agak lancar, berlagaklah kayak temen lama di depan doi, dan jangan kecentilan. Rata-rata cowok sebel sama cewek yang centil dan keliatan banget caper di depannya. Ingat, selain sohibmu, usahakan enggak banyak orang tahu kalau kamu lagi PDKT. Soalnya, cewek yang sering PDKT duluan suka dikatakan sebagai “player” dan itu paling enggak disukai cowok, karena mereka juga ingin dinomorsatukan. Kalau PDKTmu yang terang-terangan berhasil, kamu dapat tersenyum senang dan bangga. Nah, kalau ditolak? Kamu harus kuat-kuat nahan malu dan gosip.
Mira, 14 tahun
Ini komentar kakak gue, Bram, waktu gue minta pertimbangan dia tentang rencana nembak cowok. Dia bilang enggak masalah kalau cewek nembak duluan. Setiap orang berhak ngungkapin perasaan ke orang yang dikasihinya. Tapi, Bram ngingetin supaya waktu nembak, sikap gue enggak berlebihan. Soalnya, kata dia, cewek yang terlalu agresif dapat bikin cowok il-feel.
Bram nyaranin biar pun nembak duluan, gue harus tetap jaga image dan jual mahal. Jangan mau dianggap cewek gampangan.

Bening, 16 tahun
“Mau nembak cowok? Harga diri, bo, harga diri! Bukan mau sok tinggi atau jual mahal, lo tuh harus tau, selain wajah, yang bikin cowok naksir cewek adalah personality dan prestasinya. Udah deh, mendingan kamu bersikap manis sama semua orang dan bikin prestasi setinggi-tingginya. Pasti, deh, ada cowok yang oke bakal nyamperin kamu!”

Itu nasihat Inge, kakak sulung gue. Tapi, masalahnya, gue naksir berat sama seorang cowok dan pengen banget segera jadian. Setidaknya, gue pengen dapat kepastian, apa dia naksir gue juga atau enggak? Sebelum tahu itu, pikiran gue selalu kebayang-bayang sama wajahnya. Jadinya, gue enggak bisa konsentrasi. Akhirnya, gue langgar nasihat kakak. Dengan semangat bushido, gue tembak doi –sekadar tahu, gue ini seorang karateka. Gue udah siap banget dengan segala risikonya. Sesakit apa pun akibatnya, gue jabanin!
Dua hari gue mikirin kalimat yang pas. Dan, begitu ada kesempatan, gue ajak doi ngobrol berdua. Dengan sikap sewajar mungkin, gue bilang: “… mungkin ini enggak sreg buat lo. Tapi, gue mau jujur, gue naksir lo dan gue enggak bisa handle myself to keep silent, just waiting for you until you come to me to say ‘I love you’! Terserah lo mau terima atau enggak. Dan, enggak perlu lo jawab sekarang. Pikirin dulu baik-baik, gue siap nerima apa pun jawaban lo!”

Setelah nembak, hati gue jadi plong. Selanjutnya, gue sibukkan diri gue kembali ke pelajaran sekolah dan kegiatan ekskul. Sama sekali enggak gue tunjukkin sikap yang berlebihan di depan doi. Gue juga enggak ngotot minta jawaban. Pokoknya, gue menggunakan hak gue mengungkapkan isi hati, dan menghormati hak doi untuk menjawab atau enggak. Sudah gue tetapkan dalam hati, kalau seminggu doi enggak ngasih jawaban, berarti dia enggak suka sama gue.

Dengan sikap gue itu, gue liat, justru dia yang jadi salah tingkah.
Sehari sebelum deadline, doi nyamperin dan bilang: “Gue juga sayang lo!”
Mendengar ucapan itu, gue ngerasa bahagia banget. Ingin gue peluk doi erat-erat. Tapi, gue tahan hasrat itu. Gue bukan cewek murahan! Gue cewek yang punya harga diri dan dapat mengontrol emosi.
Belakangan, gue tahu kenapa doi lama ngasih jawaban. Ternyata, doi lagi kebingungan karena sebelum gue tembak, ada tiga cewek lain yang juga nembak doi.
Tahu siapa cowok yang gue tembak? Doi adalah salah satu cowok paling pintar di sekolah. Dia vokalis grup band yang lagi bersiap masuk dapur rekaman. Dan, mau tau siapa saja cewek yang nembak doi? Salah satunya adalah cewek cantik banget yang pernah jadi model sampul majalah remaja!

Muna Fatimah, 17 tahun
Mading sekolahku pernah ngadain rating cowok yang pengen ditembak atau nembak cewek, Hasilnya, guess what? Dari sepuluh cowok terkeren di sekolah, tujuh cowok lebih pengen nembak daripada ditembak, dua cowok pengen ditembak, dan satu lagi abstain!
See? Kita sebagai cewek mendingan sabar aja. Lagian, cowok tuh, banyak. Enggak cuma satu! So, dont be agresive, gals!

Luna, 16 tahun
Kalau kamu terpaksa nembak cowok, kamu harus atur strategi yang baik. Menurut Banu, sohibku sejak TK, cowok jadi il- feel kalau lihat si cewek kepedean. Kata Banu, dia langsung eneg kalau si cewek nembak dengan cara yang “kasar”. Misalnya, enggak ngasih kesempatan mikir si cowok. Maunya langsung jadian.
Kata Banu, “Gue malah jadi sebel sama, tuh, cewek. Padahal, tadinya gue rada-rada ada minat sama doi!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar